Mengarang
dengan Menggunakan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
Salah
satu unsur mengarang adalah bahasa tulis. Bahasa merupakan wahana yang membawa
dan memindahkan gagasan pengarang untuk sampai pada pembaca. Menurut The Liang
Gie (2002:39) bahasa tulis mencakup sejumlah unsur-unsur bahasa, yaitu:
Macam-macam huruf (dari
huruf kecil, huruf besar sampai huruf miring dalam cetakan), berbagai kata
(dari kata dasar, kata turunan, dan gabungan kata sampai kata singkatan dan
akronim), dan aneka tanda baca (dari titik sampai tanda penyingkat).
Keterampilan berbahasa
tentang penulisan unsur-unsur bahasa diatur dalam Keputusan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Tanggal 27 Agustus 1975 Nomor 0196/U/1975. Keputusan tersebut meresmikan berlakunya
“Pedoman umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan”.
Mengarang yang baik pada
dasarnya harus memiliki naskah yang baik pula. Menurut Naning Pranoto
(2005:70), naskah yang baik adalah:
1)
Ditulis
dengan bahasa yang baik atau mudah dipahami dan santun.
2)
Kalimat
tidak bertele-tele
3)
Tulisan
dalam kondisi mulus (tidak salah cetak/salah tulis)
4)
Isi
tidak menggurui atau berisi fitnah.
5)
Isi
tulisan dianggap bermanfaat oleh pembacanya.
6)
Bukan
hasil jiplakan (menyontek) atau meniru karya orang lain.
Naskah yang baik tidak
terlepas dari bahasa yang digunakan dalam pembuatan karangan. Menurut Naning
Pranoto (2005:47), membuat kalimat yang baik terdiri dari beberapa syarat
diantaranya:
1)
Kalimat
yang baik terdiri dari S-P-O+Keterangan.
2)
Untuk
bacaan anak, perkalimat paling banyak terdiri dari 15 kata.
3)
Huruf
awal kalimat huruf besar atau huruf kapital.
4)
Nama
orang, nama kota, nama tempat, nama sungai, dan nama gunung huruf awalnya
ditulis dengan huruf besar atau huruf capital.
5)
Gunakan
tanda baca sesuai dengan keperluan.
Sebagaimana telah
dikemukakan di atas, jelaslah bahwa unsur bentuk maupun isi sama pentingnya
dalam karangan. Oleh karena itu, materi atau isi tulisan yang baikpun harus
didukung oleh penggunaan bahasa yang memadai. Bahasa sebagai alat pengungkapan
isi sangat berpengaruh pada baik buruknya suatu karangan. Kecermatan
pengungkapan isi sebuah karangan sangat dipengaruhi dan ditentukan oleh
penggunaan bahasa.
Sumber
Naning Pranoto, 2005, Menjadi Penulis & pengarang Cilik, Jakarta: Mandar Utama
Tiga Books Division.
The liang gie, 2002, Terampil Mengarang;
Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.
No comments:
Post a Comment