Kemampuan
Menulis Karangan
a. Kemampuan
Menulis
Menulis sebagai salah
satu bentuk keterampilan berbahasa, pada hakikatnya merupakan pengungkapan
gagasan atau perasaan secara tertulis dengan menggunakan bahasa sebagai
medianya. Seperti yang diungkapkan Suparno, (2007:3) bahwa “Menulis dapat
didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan
menggunakan bahasa tulis sebagai alat’’. Selain itu adapun Yeti Mulyati, dkk
(2008:7.4) mengatakan bahwa:
menulis
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh si penulis sebagai penyampaian
pesan untuk menyampaikan gagasan atau ide kepada si penerima pesan (pembaca)
melalui media bahasa tulis dengan tujuan agar penerima pesan (pembaca) memahami
gagasan atau ide yang disampaikan itu sesuai dengan maksud si penyampaianya
(penulis).
sedangkan,
Henry Guntur Tarigan (2008:22) mengemukakan bahwa:
menulis ialah
menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu
bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca
lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran
grafik tersebut.
Lebih
lanjut Syarief ( dalam Rusyana (2005), memberikan batasan bahwa kemampuan
menulis atau mengarang adalah” kemampun menggunakan pola-pola bahasa dalam
tampilan tertulis untuk mengungkapkan gagasan atau pesan”.
Dalam
kegiatan menulis, seorang penulis harus terampil memanfaatkan grafilogi,
struktur bahasa, dan kosakata. Keterampilan menulis digunakan untuk mencatat,
merekam, meyakinkan, melaporkan, menginformasikan, dan mempengaruhi pembaca.
Maksud dan tujuan seperti itu hanya dapat dicapai dengan baik oleh para
pembelajar yang dapat menyusun dan merangkai jalan pikiran dan mengemukakannya
secara tertulis dengan jelas, lancar, dan komunikatif. Kejelasan ini tergantung
pada pikiran, organisasi, pemakaian dan pemilihan kata, serta stuktur
kalimat. McCrimmon (dalam Mulyati,
2008:7.4)
Dalam
kegiatan berbahasa menulis melibatkan empat unsur yaitu penulis sebagai
penyampai pesan, pesan atau isi tulisan, saluran atau media berupa tulisan, dan
pembaca sebagai penerima pesan.
Menulis sebagai
aktivitas berbahasa tidak dapat dilepaskan dari kegiatan berbahasa lainnya. Apa
yang diperoleh melalui menyimak, membaca, berbicara, akan memberinya masukan
berharga untuk menulis. Begitu pun sebaliknya apa yang didapat dari menulis
akan berpengaruh pula terhadap ketiga aspek kemampuan berbahasa lainnya.
Berdasarkan
pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis merupakan
suatu keterampilan yang dimiliki sesorang untuk menuangkan pikiran, pendapat,
ide, gagasan, informasi, dan lainnya dalam bahasa tulis melalui kalimat-kalimat
yang dirangkai secara, runtut, utuh, lengkap, dan jelas sehingga pesan yang terkandung dalam tulisan dapat
terkomunikasikan kepada pembaca atau orang lain.
b.
Tujuan Menulis
Dalam
menulis tulisan tentunya memiliki tujuan, seperti yang dirangkumkan Hugo Hartig
(dalam Tarigan, 2008:25-26) sebagai berikut:
1)
Tujuan
penugasan
2)
Tujuan
altruistik
3)
Tujuan
persuasif
4)
Tujuan
informasional, tujuan penerangan
5)
Tujuan
pernyataan diri
6)
Tujuan
kreatif
7)
Tujuan
pemecahan masalah
Adapun
penjelasan dari pendapat Hugo Hartig (dalam Tarigan, 2008:25-26) diatas yaitu:
1) Tujuan
penugasan
Tujuan
penugasan ini sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama sekali. Penulisan menulis
sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri.
2) Tujuan
altruistik
Penulisan
bertujuan untuk menyenangkan para pembaca, menghindarkan kedukaan para pembaca,
ingin menolong para pembaca memahami, menghargai perasaan, dan penalarannya,
ingin membuat hidup para pembaca lebih muda dan lebih menyenangkan dengan
karyanya itu.
3) Tujuan
persuasif
Tulisan
yang bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan.
4) Tujuan
informasional, tujuan penerangan
Tulisan
yang bertujuan memberi informasi atau keterangan atau penerangan kepada para
pembaca.
5) Tujuan
pernyataan diri
Tulisan
yang bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang kepada para
pembaca.
6) Tujuan
kreatif
Tujuan
ini erat berhubungan dengan tujuan pernyataan diri. Tetapi “ keinginan kreatif”
di sini melebihi pernyataan diri, dan melibatkan dirinya dengan keinginan
mencapai norma artistik, atau seni yang ideal, seni idaman.
7) Tujuan
pemecahan masalah
Dalam
tulisan seperti ini penulis ingin memecahkan masalah yang dihadapi. Penulis
ingin menjelaskan, menjernihkan, menjelajahi serta meneliti secara cermat
pikiran-pikiran dan gagasan-gagasannya sendiri agar dapat dimengerti dan
diterima oleh para pembaca.
Selain
penjelasan tujuan menulis diatas, adapun tujuan-tujuan lain yang ingin di capai
dalam program-program bahasa tulis yang telah direncanakan seperti yang ditulis
Tarigan (2008: 9) sebagai berikut:
1)
Membantu
peserta didik memahami bagaimana caranya ekspresi tulis dapat melayani mereka,
dengan jalan menciptakan situasi-situasi di dalam kelas yang jelas memerlukan
karya tulis dan kegiatan penulis;
2)
Mendorong
peserta didik mengekspresikan diri mereka secara bebas dalam tulisan;
3)
Mengajar
peserta didik menggunakan bentuk yang tepat dan serasi dalam ekspresi tulis;
4)
Mengembangkan
pertumbuhan berharap dalam menulis dengan cara membantu para peserta didik
menulis sejumlah maksud dengan sejumlah cara dengan penuh keyakinan pada diri
sendiri secara bebas.
Mulyati,Yeti, dkk. (2008). Bahasa Indonesia. Jakarta
Tarigan,
H.G. (2008). Menulis Sebagai Suatu
Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa Bandung.
Suparno,
& Yunus, Mohamad. (2007). Keterampilan
Dasar Menulis. Jakarta : Universitas Terbuka.
No comments:
Post a Comment