Paradikma Konstruktivisme dalam Pembelajaran
1. Memahami Paradigma Konstruktivisme
Jika kita kaji secara cermat
perubahan-perubahan paradikma dan pandangan pendidikan, maka kita dapat melihat
adanya tuntutan terhadap perubahan proses pembelajaran yang menuntut terjadinya
proses pemberdayaan diri dan pengembangan potensi-potensi peserta didik secara
holistik melalui proses pembelajaran yang dilakukan setiap guru. Dalam pembahasan
pembelajaran, pengkajian yang mendalam tentang paradikma kontruktivisme
merupakan suatu tuntutan baru di tengah terjadinya perubahan besar dalam
memaknai proses pendidikan dan pembelajaran. Pergeseran paradigma pembelajaran
yang sebelumnya lebih menitikberatkan pada peran guru, fasilitator, instruktur
yang demikian besar, dalam perjalannya semakin bergeser pada pemberdayaan
peserta didik atau siswa dalam mengambil inisiatif dan partisipasi di dalam
kegiatan belajar. Dalam kajian filsafat,
berkembangnya konstruktivisme tidak terlepas dari perubahan pandangan yang
cukup lama yang menempatkan pengetahuan sebagai reprentasi (gambaran atau
ungkapan) kenyataan dunia yang terlepas dari pengamat (objektivisme). Pandangan
yang menganggap bahwa pengetahuan merupakan kumpulan fakta. Namun akhir-akhir
ini berkembang pesat pemikiran, terlebih dalam bidang sain yang menempatkan
bahwa pengetahuan dari subjek yang sedang belajar mengerti (Suparno, 1997:18). Dalam
proses pengembangannya pemikiran-pemikiran baru semakin mendapat tempat yang
luas, bahwa pengetahu lebih dianggap sebagai suatu proses pembentukan
(koknstruksi) jyang terus meneru berkembang dan berubah. Karena itu para ilmuwan
semakin memberikan peluang bagi pembuktian dan penyempurnaan teori-teori
temuannya untuk diverifikasi bahkan dirubah. Suatu perubahan pandangan yang
sangat mendasar yang sebelumnya merupakan sesuattu yang sangat kurang pendapat
perhatian.
Konstrutuvisme merupakan respons
terhadapa berkembangannya harapan-harapan baru berkaitan dengan proses
pembelajaran yang menginginkan perran aktif siswa dalam merekayasa dan
memprakarsai kegiatan belajarnya sendiri. Hampir semua kalangan yang terlibat
dalam mengkaji masalah-masalah pembelajaran mengetahui bahwa konstruktivisme
merupakan paradikma alternatif pembelajaran yang muncul sebagai akibat revolusi
ilmiah yang terjadi beberapa dasawarsa belakangan ini.
2. Memahami Paradigma Konstruktivisme
Jika kita kaji secara cermat
perubahan-perubahan paradikma dan pandangan pendidikan, maka kita dapat melihat
adanya tuntutan terhadap perubahan proses pembelajaran yang menuntut terjadinya
proses pemberdayaan diri dan pengembangan potensi-potensi peserta didik secara
holistik melalui proses pembelajaran yang dilakukan setiap guru. Dalam pembahasan
pembelajaran, pengkajian yang mendalam tentang paradikma kontruktivisme
merupakan suatu tuntutan baru di tengah terjadinya perubahan besar dalam
memaknai proses pendidikan dan pembelajaran. Pergeseran paradigma pembelajaran
yang sebelumnya lebih menitikberatkan pada peran guru, fasilitator, instruktur
yang demikian besar, dalam perjalannya semakin bergeser pada pemberdayaan
peserta didik atau siswa dalam mengambil inisiatif dan partisipasi di dalam
kegiatan belajar. Dalam kajian filsafat,
berkembangnya konstruktivisme tidak terlepas dari perubahan pandangan yang
cukup lama yang menempatkan pengetahuan sebagai reprentasi (gambaran atau
ungkapan) kenyataan dunia yang terlepas dari pengamat (objektivisme). Pandangan
yang menganggap bahwa pengetahuan merupakan kumpulan fakta. Namun akhir-akhir
ini berkembang pesat pemikiran, terlebih dalam bidang sain yang menempatkan
bahwa pengetahuan dari subjek yang sedang belajar mengerti (Suparno, 1997:18). Dalam
proses pengembangannya pemikiran-pemikiran baru semakin mendapat tempat yang
luas, bahwa pengetahu lebih dianggap sebagai suatu proses pembentukan
(koknstruksi) jyang terus meneru berkembang dan berubah. Karena itu para ilmuwan
semakin memberikan peluang bagi pembuktian dan penyempurnaan teori-teori
temuannya untuk diverifikasi bahkan dirubah. Suatu perubahan pandangan yang
sangat mendasar yang sebelumnya merupakan sesuattu yang sangat kurang pendapat
perhatian.
Konstrutuvisme merupakan respons
terhadapa berkembangannya harapan-harapan baru berkaitan dengan proses
pembelajaran yang menginginkan perran aktif siswa dalam merekayasa dan
memprakarsai kegiatan belajarnya sendiri. Hampir semua kalangan yang terlibat
dalam mengkaji masalah-masalah pembelajaran mengetahui bahwa konstruktivisme
merupakan paradikma alternatif pembelajaran yang muncul sebagai akibat revolusi
ilmiah yang terjadi beberapa dasawarsa belakangan ini.
No comments:
Post a Comment